Kalau ada
yang tanya, hal apa yang bikin saya terbaper baper ria dalam menjalani hidup,
jawabanya adalah pada “Bapak-Bapak”. Sebagai anak perempuan, saya merasa “Bapak-Bapak”
adalah bagian dari romantisme. Bukan berarti saya naksir “Bapak-Bapak” ya, saya
tetap ABG yang suka naksir pada yang seumuran saya huh. Kembali ke topik, ini
adalah kisah perjalanan saya selama kurang lebih 9 jam untuk menunaikan
kewajiban SUO di UT UPBJJ Surakarta.
Jam 07.00 tadi
saya sudah berada diterminal, diantarkan Bapak Kost yang sedang menikmati libur
berlayar, Bapak Kost saya ini seorang POPEYE yang ramah dan beberapa kali saya
ajak ngobrol soal orang luar negeri, dan Bapak Kost adalah orang yang mau nggatek saya pas ngomong pake bahasa
inggris ga lulus TOEFL. Pernah pas saya nyuci piring tiba-tiba Bapak ngomong
pake bahasa inggris, dan saya baru ngeh kalau yang diajak komunikasi saya wkwk,
Bapak bilang “little-little use English”. Saya beruntung sekali Bapak Kost bisa
mengantar saya sehingga bisa menghemat ongkos GO-JEK, karena you know lah anak
kuliah yang ngekost dan wira wiri itu membuat kantong boros.
Tak lama bis
MIRA merah merona menghampiri, saya langsung naik lalu disuruh duduk didepan
samping pak sopir yang mengendarai kuda supaya baik jalannya hei, tuk tik tak
tik tuk tik tak tik tuk. Sudah stop jangan nyanyi, sekitar 50 menit kemudian
sampailah saya di Palur Plaza. Selanjutnya adalah saya harus mencari bus kecil
atau angkot kuning yang arahnya ke Mojolaban – Tawangmangu. Jalan sebentar
sayapun melabuhkan diri pada angkot kuning yang hanya berisi satu ibu-ibu. Kini
saya kembali berpikir apakah angkot yang sepi ini akan segera berjalan atau
tidak, namun sungguh Tuhan memuluskan jalan, ada satu penumpang lagi yang naik
dan angkotpun memulai perjalanan.
Perjalanan dengan
angkot begitu santai sesekali Bapak Sopir memelankan kemudi ketika ada anak
sekolah atau ibu-ibu pulang dari pasar, berharap mereka akan mejadi penyalur
rejeki. Mata saya yang sedari tadi melihat kearah timur, kini beralih kearah
selatan melihat Bapak Sopir dan jalan panjang didepan. Apa yang saya temui
kemudian adalah hal yang membuat batin meringis, sebuah stiker tak cukup besar
disamping kemudi bertuliskan “Sudahkan Anda Bersyukur Hari Ini”. Sebuah tulisan
yang lumayan popular, tapi jarang nyantol dihati, entah kenapa jadi nyantol
banget saat saya baca diangkot. Ini adalah motivasi bagi manusia, bahkan ketika
hasil kerja keras yang didapat tak seberapa atau angan yang dikejar belum juga
sampai, sudah sepatutnya selalu bersyukur pada sang pemberi hidup. Saya
langsung berpikir mungkinkah beliau Bapak Sopir yang menempelkannya, semoga
Bapak selalu dilancarkan rejeki atas syukur dalam kondisi yang diberi.
Lokasi UT
UPBJJ Surakarta sudah hampir sampai, Bapak Sopir tadipun memberitahu saya “Mbak,
UT nanti kanan jalan ya, mbaknya hati-hati kalau mau nyebrang, jalan disini
ramai” mendengar kata-katanya yang mem-bapak-i itu saya jadi terharu, dia ramah
dan menasehati saya, saya balas ucapan Bapak tadi “Iya pak makasih, berapa pak
?” dia bilang Rp 4.000 dan saya memberikan Bapak tersebut uang Rp 5.000, saat
hendak memberikan kembalian saya bilang tidak perlu pak, dan bapak itu
tersenyum tulus mengucapkan terimakasih.
Uang
kembalian Rp 1.000 yang nilainya kecil bisa membuat Bapak itu tersenyum. Lagi-lagi
saya terharu, Tuhan saya senang sekali melihat senyumnya, mudahnya membuat
orang lain bahagia, dan terimakasih telah membuat saya membaca stiker kecil itu.
Dua
matakuliah yang diujikan berhasil saya selesaikan jam setengah dua, waktunya
pulang. Berdiri didepan kampus menunggu angkot atau bus lagi, kemudian bus
kecil menghampiri saya, tanpa berpikir saya naik saja, wong nanti semua bus
pasti lewat pinggir Palur. Didalam bus saya bilang bahwa saya mau turun Palur,
Bapak Kondektur balik bertanya tujuan saya, dan saya jelaskan bahwa saya sedang
mencari bus jurusan Surabaya untuk pulang. Bapak Kondektur itupun menyaranakan
agar saya turun di Halte UNS karena bus yang melewati Palur kadang males
berhenti dan nanti tinggal nyebrang ga panas ga usah jalan jauh. Ah ide bagus
pak, tau sekali saya ini lagi lemes habis ujian dan puasa.
Bus Sugeng
Rahayu yang gagah berani akhirnya menjadi pengantar perjalanan pulang saya,
sampai di Pilangsari saya bergegas lari ke masjid tapi bukan mau sholat belum
waktu ashar soalnya haha. Saya langsung memesan GO-JEK dan mendapatkan Driver
bernama Bapak Umar. Lewat chat saya bilang bahwa posisi saya dimasjid, bapaknya
dengan cepat membalas bahwa dia juga sedang dimasjid, tiba-tiba dari dalam
masjid ada yang menengok, oh itu dia. Disepanjang perjalanan Bapak Umar
menanyai saya, ceritapun dimulai. Mulai dari saya kuliah dan kerja sampai asal
saya. Bapak Umar ini ternyata tertarik dengan perkuliahan saya. Dia memiliki
anak yang sedang mengikuti SNMPTN di UNDIP namun sepertinya fesimis gitu. So
Bapak Umar tanya-tanya supaya bisa kasih solusi buat anaknya semisal gagal di
UNDIP. Aduh so sweet batin saya, Bapak idaman banget, tidak membiarkan anaknya
berusaha sendiri.
Kita ngobrol
terus sampai tibalah didepan kost saya yang bercat pinky itu. Kali ini saya
memang sudah niat nanti mau ngasih pembayarannya dilebihin Rp 2.000, uang saya
lipat-lipat dan saya berikan ke Bapak Umar. Beliaupun menghitung kembali dan
bilang kalau ini kelebihan, langsung saya timpali sekedar tambahan pak 😊, dan saya
mendapatkan senyum tulus lagi dari seorang Bapak. Bapak Umar berucap
terimakasih dan mendoakan agar saya banyak rejeki. Dan lagi saya terharu,
perjalanan dari pagi hingga sore hari ditutup dengan senyum dari orang-orang
yang berlalu bersama saya.
Agenda SUO
selesai, terimakasih para “Bapak-Bapak” so sweet yang telah berbagi cerita
senyum dan perhatian kepada saya. Semoga kita bisa bertemu kembali. Mari
berbagi, mulailah dari hal kecil dan mari bersyukur 😊.
No comments:
Post a Comment