Sore ini seperti biasa, saya pulang kerja sambil mengayuh
sepeda ontel kesayangan pemberian Alm. Ayah. Cuaca cukup cerah, saya kayuh
sepeda dengan santai gang demi gang menuju kost-kost an. Tempat kerja saya
menuju kost Cuma beda 5 gang. Ceritanya pas mau sampai gang 9, dari kejauhan
saya lihat ada dua dedek-dedek unyu seumuran SD berhenti diatas sepeda, dan
satu lagi dedek unyu yang agak gendut juga berhenti diatas sepeda tapi tidak
bergabung dengan dua dedek-dedek yang lain.
Setelah pengayuhan saya sampai didekat para dedek-dedek tadi,
sayapun mendengar celotehan yang menyakitkan, miris, bikin nangis (alay ihh 😄). Yah saya mendengar perdebatan dari dua dedek-dedek dengan
satu dedek yang lain, ternyata dedek gendut ini pengen ikutan main bareng dua
dedek tadi. Tapi oh tapi yang dua tadi keliatan enggan, risih, tidak mau
diikuti, pengen main sendiri. Emoh ngancani, gae alesan ae. Haduh kaya zaman
saya pas SD dulu, anak SD sudah bisa bikin gang, yang cantik sama yang cantik,
yang pinter sama yang pinter, yang kaya sama yang kaya. Padahal mereka ini
sama-sama unyu, apa to urusannya gendut sama kurus, cantik sama manis, bukannya
yang penting nyaman, eh iya kan. Seperti itu saja bisa bikin sedih. Alhasil
dari alesan ben ojo melu yang saya dengar itu membuat raut dedek gendut jadi
masam.
Kayuhan saya berlalu, entah apa yang selanjutnya terjadi
dengan dedek-dedek tadi. Rasa sedih campur kesel malah jadi bergejolak ke diri
saya. Kok ngno ya, masih kecil kok sudah rasis. Penyebabnya apa ya, diusia-usia
polos itu, mereka sudah membuat penggolongan atas keunggulan diri pribadi. Masa
yang ngajarin orangtua, ah ya ga mungkin, wis jangan suudzhon.
Mari kita bahas saja apa pengertian Rasis. Saya kutip dari
Wikipedia, pengertian Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang
menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan
pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Noh ngertikan sekarang apa
itu Rasis, intinya pengunggulan suatu yang melekat pada ras manusia.
Lalu apa yang bikin Rasisme ini timbul ?, berdasarkan pikir
memikir saya, rasisme ini dimulai dari lingkungan terkecil manusia yaitu
keluarga. Karena pergaulan seorang anak dimulai dari pergaulan dengan orangtua.
Bukan semua orangtua lo ya, ini percontohan saja. Ada keluarga yang dari Ibu
atau Ayahnya sudah membatasi pergaulan anaknya supaya bermain dengan anak dari
keluarga yang sama-sama kaya.
Kemudian pengaruh media televisi dengan adanya
sinetron-sinetron, dimana kesenjangan antara yang kaya miskin, hitam putih,
kota desa nampak dijadikan pembeda status sosial. Padahal tayangan-tayangan
tersebut yang nonton bukan cuma orang dewasa, tapi kids juga. Secara perlahan
tayangan-tayangan yang seperti itu memberi pengaruh jangka panjang pada sikap
mereka.
Dan selain itu pengaruh lingkungan, juga menjadi factor
tumbuhnya rasisme. Misalnya ada teman disekitar yang berasal dari suku berbeda.
Secara kebetulan dia berkulit hitam dan dia lebih pendek dari dari teman-teman
yang lain. Dimulai dari unsur becanda yang tidak sehat dengan
menyebut-nyebut perbedaan biologis, terbentuklah sikap merendahkan suku lain.
Dari faktor-faktor diatas kamu harus tau gimana tertekannya
menjadi berbeda menjadi minor ditengah lingkungan yang memuja Rasisme, kamupun
terlahir tanpa request warna kulit, ciri fisik, sosial ekonomi dan zona nyaman.
Sebenarnya jika Allah mau, Dia bisa membuat manusia dibumi ini dengan satu ciri
saja, tapi kalau semua sama itu tak akan sempurna. Karena perbedaan itu kan
rahmat gaess, akan ada banyak ilmu yang bisa dipelajari dari perbedaan itu. Ayo
sama-sama jadi manusia yang menjunjung egaliterisme dan pluralisme supaya kita
bisa hidup berdampingan (kita, iya kamu dan aku, plakk) dengan aman dan
sejahtera. Dan akhir kata jangan lupa selalu belajar dan tetap mengenali
batas-batas dari toleransi. Happy Bhineka Tunggal Ika . Puti Nagari
No comments:
Post a Comment